"Motivasi Guru yang Meredup: Saat Pengabdian Tak Lagi Dihargai"


oleh : Havizi Sayuti



Motivasi guru dalam proses pembelajaran memegang peranan penting dalam menentukan kualitas pendidikan di sekolah. Guru yang memiliki motivasi tinggi cenderung lebih antusias, kreatif, dan efektif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sebaliknya, motivasi yang rendah dapat berdampak negatif terhadap semangat belajar siswa dan pencapaian tujuan pendidikan. Sayangnya, di berbagai daerah dan jenjang pendidikan, masih banyak ditemukan guru yang menunjukkan gejala penurunan semangat dan antusiasme dalam mengajar.

    Rendahnya motivasi guru bukanlah permasalahan yang muncul begitu saja. Fenomena ini seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan. Kondisi kerja yang kurang mendukung, beban administrasi yang berlebihan, hingga kurangnya penghargaan terhadap profesi guru menjadi beberapa alasan utama yang patut dicermati. Ketika guru merasa tidak dihargai secara profesional maupun finansial, semangat mereka dalam menjalankan tugas pun bisa menurun secara drastis.

    Di tengah sorotan publik terhadap mutu pendidikan nasional, satu hal yang kerap luput dari perhatian adalah kondisi psikologis dan motivasi para guru. Padahal, guru adalah ujung tombak pendidikan. Semangat dan antusiasme mereka di dalam kelas punya pengaruh besar terhadap semangat belajar siswa. Sayangnya, tak sedikit guru yang kini tampak kehilangan gairah dalam mengajar. Ini bukan hanya soal metode, tapi lebih dalam: menyangkut motivasi yang kian memudar.

    Kita tentu tidak bisa menyalahkan guru semata. Banyak dari mereka harus bekerja di bawah tekanan dari tuntutan administrasi yang menumpuk, minimnya penghargaan, hingga gaji yang tidak sebanding dengan tanggung jawab yang mereka pikul. Akibatnya, semangat mengajar yang dulu menyala-nyala perlahan meredup menjadi rutinitas harian yang hambar. Dalam kondisi seperti ini, sulit berharap munculnya pembelajaran yang inspiratif dan menyenangkan.

Beberapa faktor yang sering dilupakan adalah  :

Keterbatasan dalam pengembangan diri

Banyak guru merasa jalan mereka untuk terus belajar dan berkembang begitu sempit. Minimnya pelatihan, kurangnya akses terhadap teknologi, serta tidak adanya ruang untuk berinovasi membuat mereka terjebak dalam pola lama. Hal ini tentu berdampak pada rendahnya motivasi dalam menghadapi dinamika pembelajaran yang terus berubah.

Soal lingkungan kerja

Di beberapa sekolah, suasana kerja jauh dari kata mendukung. Hubungan antar guru yang kaku, kepala sekolah yang otoriter, atau kurangnya kepercayaan dari pihak manajemen sering membuat guru merasa sendirian dalam perjuangannya. Dalam atmosfer seperti ini, semangat bisa terkikis perlahan, dan rasa memiliki terhadap profesi pun ikut luntur.

    Oleh karena itu, sudah saatnya kita berhenti menuntut tanpa memahami. Rendahnya motivasi guru bukan sekadar masalah individu, tapi cerminan dari sistem pendidikan yang belum sepenuhnya berpihak pada mereka. Jika kita sungguh peduli pada kualitas pendidikan, maka perhatian terhadap kesejahteraan, pengembangan, dan penghargaan bagi guru harus menjadi prioritas utama.

    Kini saatnya kita meninjau ulang cara kita memperlakukan para guru. Kalau selama ini kita sibuk membahas kurikulum, teknologi pendidikan, atau metode belajar tanpa pernah menoleh pada kondisi para pengajar, maka kita sedang menanam benih kegagalan. Guru yang kehilangan motivasi akan sulit melahirkan generasi yang semangat belajar dan berpikir kritis.

    Solusi untuk masalah ini bukan sulap. Dimulai dari mengurangi beban administratif, meningkatkan kesejahteraan, memberi akses yang adil untuk pengembangan diri, hingga menciptakan iklim kerja yang positif. Hal-hal ini harus dikerjakan bersama oleh pemerintah, sekolah, masyarakat, dan tentu saja para guru itu sendiri. Tidak ada pendidikan yang hebat tanpa guru yang kuat dan berdaya.

    Karena pada akhirnya, kualitas pendidikan tak akan pernah lebih tinggi dari kualitas gurunya. Maka, jika kita benar-benar ingin membenahi pendidikan, mari kita mulai dari membenahi motivasi para pengajarnya.


Referensi

  1. Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Remaja Rosdakarya.

  2. Suyanto & Asep Jihad. (2012). Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualitas Guru di Era Globalisasi. Erlangga.

  3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2021). Laporan Evaluasi Kinerja Guru Tahun 2020.

Komentar

  1. **Bab 11: Menjadi Penulis Andal di Era AI – Panduan Abadi untuk Semua Generasi**
    *(Karena Teknologi Berubah, Tapi Esensi Bercerita Tak Pernah Pudar!)*

    ---

    ### **11.1 Kilas Perjalanan: Dari Bab 1 Sampai Sekarang**
    *"Kita sudah bahas mulai dari senyuman pertama dengan AI, etika, sampai masa depan. Sekarang, saatnya merangkum semuanya menjadi satu peta harta karun!"*

    **Untuk Pembaca Setia:**
    - *Gen Z/Millenials:* "Ini seperti *cheat sheet* buat nge-*level up* skill menulismu."
    - *Boomers/Gen X:* "Anggap saja ini *buku petunjuk* yang bisa kamu simpan dan buka lagi kapan saja."

    ---

    ### **11.2 5 Prinsip Utama Menulis dengan AI**

    #### **1. Manusia adalah Sutradara, AI adalah Asisten Sutradara**
    - *"AI bisa kasih ide, tapi kamulah yang menentukan arah cerita."*
    - **Contoh:** J.K. Rowling pakai AI mungkin akan dapat 100 ide nama sihir, tapi hanya *dia* yang bisa ciptakan "Expelliarmus!".

    #### **2. Teknologi Berubah, *Storytelling* Tetap Abadi**
    - *"Dari dongeng di sekitar api unggun sampai TikTok Story, yang berubah cuma mediumnya."*
    - **Tip:** Pelajari struktur cerita klasik (3 babak, *hero’s journey*), lalu gunakan AI untuk mengemasnya dengan gaya kekinian.

    #### **3. Kolaborasi = Kekuatan**
    - **Generasi Tua + Muda + AI:**
    - Kakek-nenek bagi kisah hidup, anak cucu bantu edit pakai AI, hasilnya jadi buku keluarga!

    #### **4. Jadilah Pembelajar Seumur Hidup**
    - *"Tools AI hari ini mungkin usang 5 tahun lagi—yang tak boleh berhenti adalah rasa ingin tahu."*
    - **Sumber Belajar:**
    - Kursus *prompt engineering*, komunitas penulis hybrid.

    #### **5. Jangan Lupa "Menulis untuk Bahagia"**
    - *"Di balik semua teknologi, ingat kenapa kamu mulai menulis: apakah untuk berbagi, healing, atau sekadar suka merangkai kata?"*

    ---

    ### **11.3 Peta Jalan Penulis Era AI**

    #### **Tahap 1: Pemula**
    - **Goal:** Kenali gaya menulismu.
    - **Action:**
    - Coba 3 tools AI (e.g., ChatGPT, Grammarly, Canva Magic Write).
    - Bandingkan hasil AI vs tulisan manual.

    #### **Tahap 2: Menengah**
    - **Goal:** Bangun portofolio hybrid.
    - **Action:**
    - Publikasi 1 karya kolaborasi manusia-AI (blog/cerpen).
    - Ikut tantangan menulis dengan AI (e.g., *"Tulis ulang dongeng klasik dengan setting modern"*).

    #### **Tahap 3: Mahir**
    - **Goal:** Monetisasi + orisinalitas.
    - **Action:**
    - Buat kursus singkat "Cara Aku Pakai AI untuk Menulis".
    - Tulis buku dengan bantuan AI, tapi 100% *voice*-mu.

    ---

    ### **11.4 Surat untuk Masa Depan**
    *"Untuk kamu yang membaca buku ini 10 tahun lagi:*
    - Mungkin AI sudah bisa menulis novel sendiri, tapi kami yakin—karya terbaik tetaplah yang lahir dari *hati* manusia.
    - Gunakan teknologi dengan bijak, dan jangan lupa... kadang menulis pakai pulpen di kertas juga asyik, lho!"*

    ---

    ### **11.5 Tantangan Terakhir**
    *"Sebelum menutup buku ini, coba lakukan ini:*
    1. **Tulis surat untuk dirimu 1 tahun ke depan** (tanpa AI!).
    2. Simpan, lalu buka nanti—apakah prediksimu tentang kolaborasi manusia-AI sudah jadi kenyataan?"*

    ---

    **Penutup yang Menggugah:**
    - **Bahasa:** Personal seperti surat dari penulis ke pembaca.
    - **Sistematika:**
    `Refleksi → Prinsip → Roadmap → Pesan Masa Depan → Aksi`.
    - **Panggilan Aksi:**
    - Tantangan praktis (surat untuk masa depan).
    - Ajakan untuk tetap memegang nilai manusiawi.

    **Akhir Kata:**
    *"Selamat menulis, bereksperimen, dan tentu saja—selamat bersenang-senang dengan AI! Sampai jumpa di karya-karyamu yang akan menginspirasi dunia."*

    ---
    **💡 Apakah ada bagian tertentu yang ingin didiskusikan lebih dalam atau disesuaikan?**

    BalasHapus

Posting Komentar

Tedbree Logo
Admin Biasanya membalas dalam 1 jam
Assalamualaikum?Ada yang bisa Havizi bantu? ...
Kirim